Tidak
akan ada lagi air mata, senyuman didalam tangis, waktu yang terbuang karna
lamunan, atau topi untuk menutupi
bengkaknya mata karena menangis semalaman. Sumuanya sudah berlalu karna
hadirnya sesosok wanita dihidupnya. Bukan wanita yang cantik, tapi dia
memancarkan sorot pandangan yang ceria, senyumnya membuatmu akan bahagia
melihatnya, kemudian kamu akan membalas senyuman itu. Sarah, wanita ini datang
bagai malaikat tak bersayap menyelamatkan seorang pria yang jatuh karna
tersakiti oleh cinta. David tak pernah menduganya, wanita pendiam inilah yang
meloloskannya dari kematian rasa. David hampir saja menyerah dalam menjalani
hidup, pikirannya buntuh, didepannya terdapat jurang yang dalam kemudian dia
hampir jatuh kedalamnya. Kini, sarah membangun sebuah jembatan dengan senyum
cerianya disana.
Sarah,
wanita yang tak pernah merasakan bagaimana memiliki sesosok pacar. Dia jarang
berbicara jika berkumpul dengan teman-teman, dia hanya mendengarkan. Dia
mendengar dengan menatap setiap orang yang berbicara, tatapannya carah dan
bibirnya menunjukan bahwa dia senang mendengarkan. Karna terdapat senyuman
kecil di bibirnya itu.
David
pria yang patah hati, tiba-tiba diunjuk untuk berpasangan dengan Sarah dalam
melakukan observasi di desa sekitar kabupaten lebak. Sebelumnya selama dan sampai
semester 5 sekarang mereka belum pernah saling berbicara, hingga saat itu David
datang menghampiri Sarah masih dengan menggunakan topi. Selain menutupi mata
yang bengkak, dan tentu saja untuk menutup hatinya untuk wanita manapun.
“hai,
kapan kita akan bergerak?” sapa David yang pasrah menjalani observasi dengan
mahasiswa yang pendiam ini. Tapi sarah bukan mahasiswa yang bodoh, karna dia
mendapatkan beasiswa sejak semester 3 karna IPKnya yang mencapai diatas
rata-rata. Terkadang jika dia berbicara bahasanya sangat sulit dimengerti dan
terbilang cukup berat. Hingga dia bosan dan malas untuk berbicara dengan orang
yang tak mengerti bahasanya. “sesungguhnya kekuatan itu terletak pada prestasi
kerja. Oleh karena itu, janganlah engkau tangguhkan pekerjaan hari ini hingga
esok, karena pekerjaanmu akan menumpuk, sehingga kamu tidak tahu lagi mana yang
harus dikerjakan, dan akhirnya semua terbengkalai” jawab Sarah yang kemudian
tersenyum menatap David. Davit mengangguk “entar kamu message aku dinomor ini, katakan
kapan kamu punya waktu untuk mendiskusikan observasi ini” sambil mengambil
sebuah penah di dalam tasnya kemudian mencatat nomer handphone di notes Sarah
yang tergeletak di atas pangkuannya.
Kumudian David bergegas meninggalkan Sarah, entah kemana perginya. Ketika sarah
mengangkat kepala sedari menyalin nomer handphone David, dia lenyap seakan
terbawa angin.
“aku
selalu ada waktu, jika mau mendiskusikan sekarang aku tunggu didepan musolah
selesai zuhur” massage itu mengejutkan David yang baru saja bergegas pulang
menggunakan vespa GTS 300 super. Dia harus kembali lagi masuk dan memarkirkan
motornya didalam kampus untuk menemui Sarah. “wanita freak, aneh, kenapa tadi
dia tidak langsung saja mengatakannya kalau sekarang dia punya waktu? Kenapa
SMS secepat itu? Bodoh!!!” gumam David diselang perjalanan memarkir motor.
Setelah
sholat zuhur, David sudah nampak didepan musolah sambil duduk memainkan
handphone. “hei, kamu gk sholat dulu?”sapa Sarah ramah. “dimana kita akan
mendiskusikannya?” david memotong pembicaraan. “mmm bisa sambil makan siang di
tempat yang ada WIFInya biar kita sekalian bisa mencari tau lokasi serta
keadaan penduduk di sana tidak?” sarah terdengar excited dalam menjalankan
observasi ini bersama David. David yang sedari tadi menunduk dan tidak menatap
mata Sarah, kini pertama kalinya dia menatap sarah sambil mengangguk-angguk
pelan dan membalas senyumannya.
Satu
kemajuan untuk sarah membuat David tersenyum. Entah sudah berapa lama David
tidak tersenyum, mungkin kurang lebih 4 bulan setelah tak sengaja mendengar ex
girl friendnya berkata “David itu gampang ngeluarin duit buat aku, kemarin aja
dia ngajak aku ke solo, pengeluarannya tuh hampir 3jt untukku, makanya nanti
aja putusnya kalo dia sudah bangkrut karna aku” Faby bercerita di kantin kampus
dengan notasi suara yang agak tinggi, wanita itu cukup ceroboh.
David
dan Sarah sepakat untuk melakukan observasi di hari Kamis sepulang dari kampus.
Sehingga mereka memiliki banyak waktu sampai minggu kembali pulang kejakarta.
“ini akan menjadi perjalanan yang paling suntuk dalam hidupku, bertemu dengan
wanita yang hanya bisa senyum kemudian kembali diam. Entah apa yang ada
dipikiran wanita ini” gumam David didalam hati. Bagaimana David tidak
berpikiran seperti itu? Sarah sama sekali diam membisu tanpa kata menatap layar
terpaku. Hanya bola mata yang bergerak kesana kemari focus dengan apa yang akan
dikerjakannya, dan jari tengahnya yang mendorong kesana kemari hexapad untuk
menggerakkan pointer notebooknya. David berdiri dan ingin beranjak meninggalkan
sarah, namun tangan kanan sarah tiba-tiba menarik selembar baju yang dikenakan
David “hei, I got it” sambil menatap David dan kemudian tertawa kecil “lihat
ini, rangkas jaya ibukota kabupaten lebak kita kesana dengan menggunakan kereta
ekonomi dengan perjalanan 2jam dan tiket seharga Rp.2000. mereka memiliki 28
kecamatan, yang dibagi lagi atas 340 desa dan 5 kelurahan. Pusat pemerintahan
di Kecamatan Rangkasbitung, yang berada dibagian utara wilayah kebupaten” David
kembali duduk dan tersenyum menatap Sarah.
Sarah
terus menerus membacakan apa yang ditemukannya didalam interconnected computer
networks. Dan David tersenyum sambil menikmati secangkir kopi hangat. Entah apa
yang dinikmati, kopi hangat disiang hari atau wajah Sarah yang memancarkan
seribu kebahagiaan dari mata dan bibirnya kemudian seribu kebahagiaan itu kini
akan dibagi untuk David. Kurasa itu cukup untuk menutup sakit yang dirasakan
David setelah banyaknya uang yang telah diinvestasikan untuk Fabby sii cewek
matre.
Hari
yang ditunggu kini tiba, mereka terlihat begitu akrab hanya dengan sehari
bersama ditempat diskusi. “hari ini kita akan mengarahkan segenap daya dan
kemampuan yang ada dalam merealisasikan setiap pekerjaan yang baik” sarah
membuka pembicaraan diperjalanan mereka menuju stasiun.
“hei
kamu tau kisah angin? Udara yang bergerak diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga
adanya perbedaan tekanan udara disekitarnya. Udara bergerak dari tempat
bertekanan udara tinggi ketempat yang bertekanan rendah……” sepanjang perjalanan
Sarah bercerita mengenai angin dan ketertarikannya terhadap angin. David hanya
menatap Sarah dengan tatapan yang seakan jatuh kedalam hati Sarah. Wanita ini
tiba-tiba menjadi pembicara yang sangat hebat, dia kini bisa dengan nyaman
berbicara. Dia mendapatkan seseorang yang bisa mengerti setiap kalimat yang
dituturkannya yaitu David. David juga menceritakan mengenai ketertarikannya
kepada awan meskipun dia tidak dapat mendeskripsikan awan sebaik sarah
mendeskripsikan angin.
Tiga
hari menjalankan observasi, Sarah dan David merupakan pasangan observasi yang
kompak. Mereka dapat menyelesaikan observasi mengenai desa sekitar kabupaten
Lebak hanya dengan waktu yang cukup singkat. Mereka bekerjasama, saling
mendengarkan dan saling memberi pendapat. Akhirnya ada satu hal yang dapat Davit
mengerti, Sarah tak sependiam itu, dia hanya butuh teman yang mengerti dia,
mendengarn kemudian bertukar pikiran dengannya dapat membuat David bisa
mengenalnya. Sorot matanya, dan senyum kecilnya… Apa lagi yang kurang dari
mereka?
Minggu,
Jakarta. Diperjalanan David mengantar Sarah pulang kerumahnya “thank’s untuk
tiga hari ini, aku harap kita akan selalu menjadi partner yang kompak,
saling memberi rasa untuk berbagi suka, duka, pengetahuan dan apapun itu aku
berharap kamu bisa disini bersamaku selama yang kita mampu” ucap David tanpa
ragu sedikitpun. Sarah membisu selama beberapa menit, itu membuat David
menunggu dengan perasaan yang was-was akan tanggapan Sarah. David sangat
berharap bukan penolakan yang didapatkannya “aku tak ingin menjadi seperti Dewi
Sanggalangit yang benyak memberikan persyaratan untuk pria yang ingin
bersamanya, aku hanya ingin menjadi angin yang bisa berada diudara bersama awan”
aku rasa itu bukan penolakan…
Yang
mengikuti awan kemanapun dia pergi…
Cerpen yang sangat bagus. Support untuk membaca
BalasHapusMakasih gan... hehe
BalasHapus