Get Money

 

26 Jun 2012

CERPEN : Catatan janji-janjimu

Terkadang aku ragu untuk tak bisa tanpamu,
namun ragamu seperti tak membutuhkanku lagi. 
Aku menyediakan sebuah buku yg bisa kau baca,
buku yg penuh terisi tentang bukti kebersaan kita.
Kemudian akan terkubur bersama kenangan tentang mu.
Aku menulisnya disaat aku bahagia bersamamu,
saat kita berbeda pendapat, berselisih, dan
disaat aku tak bisa lepaskan ragamu dari pelukku.
Dulu Aku selalu berdoa kepada Tuhan agar kau selalu disisiku. 
Kini aku merubah lantunan doaku kepada Tuhan untuk bisa iklas melepasmu. 
Kamu pernah berkata "aku akan baik-baik saja jika kamu tak meninggalkanku, begitupun aku ygkan selalu setia menjagamu, dan memeluk hangatnya tubuhmu selamanya" yg kamu ucapkan adalah dusta bagiku, kamu kini tak bisa menjagaku, karna kamu mengingkar janjimu untuk selalu disisiku.
Semua rasaku padamu berubah menjadi sebukit benci yg tak dapat kau obati. 
Karena begitu banyak ucapanmu yang tak kau tepati "kamu akan selalu bisa merasakan belaianku disaat kamu tertidur" ucapnya sambil mengelus2 rambutku untuk mengantar tidurku, suaranya yg lembut membuatku tersenyum manis. " benarkah? Apakah inikan selamanya?" Aku membuka pejaman mataku dengan prlahan sambil menatap penuh harapan. 
Anggukannya membuatku bermimpi indah saat malam itu. Kemudian aku tersadar bahwa harapan selamanya itu adalah palsu. 
Kamu begitu tega membiarkan aku berusaha hidup sendiri, tanpamu, yg begitu saja melenyapkan jiwa dengan kepergianmu. 
Kamu seperti tak memikirkan perasaanku, kurangkah cinta yg aku berikan padamu hingga kau pergi? Tak cukupkah semua yg aku berikan padamu hingga kau sia-siakan? 
Cintaku padamu membuat berbukit-bukit benci lenyap dengan bertetes2 tangisan yg keluar sejak kematian mu.
ya, karsinoma Hepatocellular membawa ragamu pergi meninggalkanku, penyakit hati ini membuatku tak lagi bisa merasakan hangatnya rangkulan cinta kasih mu. Lenyap bersama janji-janji yang tak kau tepati, ku tau satu janjimu yang tak pernah kau ingkari “aku akan mencintaimu sampai aku mati” ucapan dari bibirnya itu sambil memelukku dalam malam aku menjaganya di Intensive Care Unit (ICU). Lalu aku merasakan nafas yang terhenti dan aku tau bahwa itu adalah ucapan manis terakhir yang aku dengar.
Sungguh, suaranya dan janji terakhirnya tak akan aku lupakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar