Get Money

 

11 Sep 2012

CERPEN : Luka

Pagi ini terlihat begitu jelas senyum ku di cermin, yang terpampang disamping lemari bajuku. Rambut yang entah sedari kapan tercompangcamping tidak aku benahi. Aku hanya bergegas kekamar mandi menyambar sebuah sikat gigi dan odol kemudian memperkerjakan kedua benda itu didalam mulutku. Aku menuju dapur yang begitu berantakan dan memalingkan pandanganku pada tumpukan pakaian kotor yg tak ku cuci sedari bulan lalu. Ditengah2 liburan semester genap ini aku tetap menjalankan kesibukan dikontrakan tempat aku tinggal sedari masuk kuliah setahun yg lalu. "I hate u now, so go away from me, your gone so long i can do better I can do better" song by :AvrilLavigne
lagu itu berulang lagi sampai aku berlari mematikan nadadering itu "hallo, aba" tidak terdengar suara apapun dari sana, kemudian aku kembali mengatakan 2 kata yang sama
"hallo Luka, kamu dimana? Aba sudh mengirimkan uang sekolah tadi pagi lewat ATM kamu, hari ini kamu pergi kerumah tante kamu ya, ajak aa kamu, kamu sedang apa disana" dia berbicara tanpa henti seakan dia tau kalau aku mendengarkannya. Dia sangat mengenalku sebagai anaknya yg paling penurut, hingga aku tidak akan melakukan kegiatan SMA apapun jika dia tak mengijinkan, misalnya pramuka kegiatan yg aku suka.
"Ia aba, luka sedang mencuci baju" "yasudah, aba sedang perjalanan pulang ini. Oh ia satu lagi," Entah kenapa kali ini aku memiliki firasat buruk akan apa yg akan dikatakannya. "Berhentilah berhubungan dengan damai, hei carilah pria yang lebih baik dari aba, agar bisa menunjang keluargamu kelak, kenapa harus dengan pria tukang pukul seperti aba dulu? Ingat, jaga jarak dan jangan sampai aba dengar kamu diantar damai ke rumah tante, ajak saja a'a kamu. yasudah teruskan saja kerjamu" tut tut tut... 
Aku terdiam dengan memegang Handphone yang masih berada di kuping kananku. Aku berpikir keras, dari mana dia menilai damai sama sepertinya dulu yang tauran disana sini ? Damai memanglah hidup dari lingkungan yg brutal di utara dan dia masih belum tamat iqro 4 sampai sekarang berumur 19, tapi dialah damaiku. Damai yang selalu ada untuk luka-lukaku. Menjaga ku, memelukku dan tersenyum untukku. Dan kemudian aku tau apa yang harus aku lakukan, aku tak perlu lagi menuruti kemauan mereka. Dan melalui ini berdua, karna ku tau, aku tanpa damai akan sama seperti namaku it’s so hurt.

3 komentar: