Get Money

 

10 Jan 2012

CERPEN : Kamu Aku dan Harapan

KAMU
Saat aku berada disini sendiri, bisakah kau menemani? Aku sedang berada di dalam bus kota duduk memojok sendiri dalam perjalanan jauhku yang sangat melelahkan, bisakah kau memberikan bahu mu untuk ku bersandar sejenak? Kini aku berada di sekitar orang-orang yang menghadiri sebuah pesta, ku lihat mereka bersama dengan pasangannya. Beberapa aku mengenal mereka, dan beberapa hanya mengenal tampang saja. Berdiri sendiri dikelilingi begitu banyak orang dengan senyum penuh kesedihan, bisakah kau menemaniku? Ketika aku lelah dan tak beraktivitas, adakah kamu untuk menghilangkan letihku? Menjadi penghiburku? Memberikan perhatianmu dengan belayan lembut terusap di sepanjang rambutku yang terurai ikal? Atau menghusap pipi yang halus tebal dengan bedak dan merah merona dengan makeup?
Kebiasaanku setiap harinya sepi tanpa mu. Merindukan mu adalah rutinitas setiap detik-detiknya aku bernafas dan setiap jantungku berdetak. Di setiap langkah kakiku yang ayu tak lepas dari sebutan namamu. Hanya aku dan kalimat manis rinduku pada mu yang tau setiap rutinitas yang aku kerjakan hanya untuk memikirkanmu. Entah apa kau percaya atau tidak, tapi aku merasa ini sungguh sakit jauh darimu!
Kau akan datang beberapa kali dalam sebulan, mencumbu, bercanda dan merasakan manisnya tubuhku melepas rindu dengan kecupan manismu. Itu tidak cukup bagiku, tapi kau tetap pergi. Menangis adalah salah satu kebiasaanku mengisi sunyi bersama kesepianku tanpamu. Dalam gelap akan ada setiap isak tangisku terdengar menusuk relung hati setiap orang yang mendengarkannya. Sangat gampang bagiku mengucurkan air mata untuk menangisi sepinya aku tanpamu. Itu membuatku merasa sangat cengeng lepas dari masa laluku yang riang.
Doa yang teriring dalam setiap hari-harinya aku menyembah Tuhan Yang Maha Kuasa, meminta kau akan selalu untuk ku, meminta kau akan datang dan takkan pergi dari ku, mengisi setiap sepiku yang terasa menusuk-nusuk ragaku!
AKU
Mencoba berpaling dari kesepian, mencoba mencari perhatian dari mereka yang ingin memberikannya padaku. Tapi aku ingin Kamu, seseorang yang tidak bisa memberikannya setiap waktu aku membutuhkannya. Hanya kamu yang aku mau memberikan seluruh cinta yang ingin diberikan pria lain kepadaku. Tapi kamu tidak sanggup dan selalu berkata “ini hanyalah masalah waktu”. Selalu berkata manis menenangkan perasaan ku yang kacau jika khawatir dengan rutinitas mu yang nantinya akan menghilangkan perasaan cintamu padaku. Namun sesungguhnya aku belum benar-benar yakin tentang apa yang selalu kau ucapkan kepadaku. Benarkah kau mencintaiku? Dan selalu merindukanku? Menyayangiku dengan setulus cintamu? Itu tidak pernah terbaca dari setiap kau manatapku. Bahkan aku lupa apakah kau pernah membelai kepalaku? Atau mengusap pipiku, memegang wajahku, dan memelukku untuk menghangatkan dinginnya sepi ini yang menusuk-nusuk seluruh tubuhku? Seperti yang kumau!
Dan
Setiap hati yang selalu bertanya “sampai kapan akan bertahan” dan setiap jiwa-jiwa lain yang menunggu “palingkanlah cinta mu” maka bertambah besar dan kuatlah cintaku pada mu.
Harapan
Ketika seluruh janji-janjimu kau tepati, kemudian setiap genggaman harapanku kau penuhi, maka aku akan bahagia dengan seluruh dan sepenuh hidupku yang ada, yang aku habiskan hanya dengan merindukan, memikirkan, dan sakit karna itu. Tak akan sia-sia.
Jika kau terus membawaku dalam lamanya penantianku terhadapmu, maka satu hal yang harus kau tahu, bahwa aku akan selalu menantimu dalam setiap dinginnya sepi yang kau ciptakan dan setiap sakitnya rindu yang kau bentuk untuk menusuk-nusuk seluruh hatiku. Aku selalu berusaha keras untuk setia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar